Ada hal yang perlu diperhatikan di sini yaitu beberapa kali bolak-balik dan bilang belum sembuh kemudian tetap diperintahkan agar minum madu. Ini mengindikasikan bahwa madu untuk mengobati diare tidak semata-mata diminum saja tetapi ada aturan dan dosisnya. Sehingga kurang tepat jika ada orang yang ingin mengobati diare dengan madu tetapi minumnya asal-asalan dan tidak tahu dosisnya.
Dokter dan ulama besar Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah menjelasakan mengenai hadits ini,
وفي تكرار سقيه للعسل معنىً طبي بديع وهو: أن الدواء يجب أن يكون له مقدار وكمية بحسب حال الداء
“Memberikan minum madu dengan berulang kali menunjukkan mengenai ilmu kedokteran yaitu obat harus sesuai dosis dan jumlahnya sesuai dengan keadaan penyakitnya.”[3]
Obat juga harus sesuai indikasi dan dosisnya, sesuai dengan umur, jenis makanan, jenis daerahnya dan jenis rasnya serta keadaan orang tersebut dan ini dipelajari oleh kedokteran di mana saja.
Dokter dan ulama besar Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah menjelasakan mengenai hadits ini,
وفي تكرار سقيه للعسل معنىً طبي بديع وهو: أن الدواء يجب أن يكون له مقدار وكمية بحسب حال الداء
“Memberikan minum madu dengan berulang kali menunjukkan mengenai ilmu kedokteran yaitu obat harus sesuai dosis dan jumlahnya sesuai dengan keadaan penyakitnya.”[3]
Obat juga harus sesuai indikasi dan dosisnya, sesuai dengan umur, jenis makanan, jenis daerahnya dan jenis rasnya serta keadaan orang tersebut dan ini dipelajari oleh kedokteran di mana saja.